Friday, March 21, 2008

Tenggelam di Sungai Talo, Satu Tewas Satu Pingsan

Setelah tenggelam sekitar 2 jam di Sungai Talo Desa Kampai Kecamatan Talo, Seluma, Eddy Susanto (23) warga Jalan Manggis RT 18 RW 6 Panorama Kota Bengkulu akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah jadi mayat. Sedangkan temannya, Adi yang ikut terseret arus berhasil diselamatkan.
Tenggelamnya pemuda itu berawal sekitar pukul 15.00 WIB Kamis (20/3), Eddy bersama 5 temannya yaitu Sutrisno, Supriadi, dan Rison, dan Adi --semuanya warga Kota Bengkulu--, setelah jalan-jalan ke Talo--dalam rangka liburan--, bermaksud mencuci motor di sungai Talo, tepatnya di hulu jembatan Kampai.
Sebelum mencuci motor, mereka kemudian melepas baju. Tetapi masih memakai celana jeans.
Namun Adi dan Eddy urung mencuci motor. Tapi keduanya bermaksud untuk mandi di sungai yang berarus deras.
Kedua pemuda ini kemudian mulai mandi tetapi mereka tidak menduga kalau sungai Talo arusnya deras serta dalam. Karena tak bisa berenang, keduanya kemudian terseret ke arus.
Ironisnya, 4 kawannya mereka yang lain tak bisa menyelamatkan keduanya. Pasalnya mereka tak bisa berenang. Mereka hanya bisa menjerit minta tolong.
Sementara itu, saat mendengar teriakan minta tolong, Rio (19), warga Kampai yang kebetulan nongkrong di atas jembatan Kampai langsung berlari turun ke sungai dan mencoba menolong kedua pemuda itu. Rio berusaha menolong Eddy dan Adi, tetapi karena arus sungai sangat deras dia hanya mampu menarik Adi yang sudah pingsan ke pinggir sungai. Sedangkan Eddy tidak mampu dia selamatkan yang kemudian tenggelam.
Di sisi lain, warga Desa Kampai, Desa Serambi Gunung dan Desa Masmambang langsung heboh ketika mendengar kabar ada orang tenggelam di sungai mereka berduyun-duyun datang, ada yang membantu mencari korban dan ada hanya menonton saja dari atas jembatan. Bahkan, pengendara motor dan mobil yang kebetulan melintas di jembatan Kampai juga sempat berhenti untuk menonton pencarian korban.
Sementara, warga Kampai dibantu anggota Polsek Talo langsung terjung ke sungai untuk mencari tubuh Edy. Sementara Adi yang pingsan, Sutrisno, Supriadi, dan Rison langsung dievakuasi ke rumah Yulius di Desa Serambi Gunung.
Penyisiran dilakukan mulai dari korban tenggelam tepatnya di bawah jembatan Kampai, sampai 50 M ke hilir. Pasalnya, lokasi sungai yang dalam hanya berada di bawah jembatan sedangkan di hilir sudah dangkal. Dengan menggunakan perahu dari ban dalam mobil serta menggunakan jala, warga mulai mengaduk-aduk sungai, Bahkan ada yang nekat menyelam untuk mencari mayat korban.
Setelah sekitar 2 jam, pencarian warga dan polisi membuahkan hasil. Tepatnya sekitar pukul 16.55, warga yang berdiri di tepian sungai yang kebetukan menonton pencarian korban, melihat mayat korban tertelungkup di dasar sungai yang airnya cukup jernih itu. Nah itu badannyo, ujar warga tersebut sambil menunjuk ke dasar sungai.
Muharram (35), warga Kampai yang ikut mencari korban langsung terjun ke sungai dari menarik jenazah korban. Kemudian, dibantu warga lainnya tubuh Eddy yang sudah lunglai itu dibawa ke tepian.
Di tepi sungai, warga masih mencoba memompa dada korban serta mengangkat tubuh korban dengan kondisi kepala di bawah kaki di atas untuk memastikan apakah korban masih hidup atau tidak. Tetapi ternyata yang keluar malah darah dari mulut korban. Saat diangkat, korban masih mengenakan celana jeans warna biru tetapi tidak memakai baju. Saat itu kunci kontak motor masih tersimpan dalam saku depan celana korban.
Kemudian dengan menggunakan mobil warga setempat, mayat korban dibawa ke Puskesmas Masmambang untuk dilakukan visum et repertum. Usai divisum, korban langsung dibawa ke rumah kakak sepupunya, Yulius di Desa Serambi Gunung. Setelah itu baru dibawa ke rumah duka di Kota Bengkulu.
Kapolsek Talo AKP Joko S ketika dikonfirmasi membenarkan adanya warga Bengkulu yang tewas tenggelam. Dia mengakui kalau salah seorang anggotanya juga ikut membantu pencarian terhadap korban.
Liburan, Sementara, kakak sepupu korban yaitu Yulius (40), di Desa Serambi Gunung Talo mengungkapkan, korban bersama kelima temannya datang ke rumahnya pada Rabu lalu untuk berlibur.
Kemudian esok harinya, Eddy dan kawan-kawan berpamitan kepada kakaknya untuk jalan-jalan sekaligus mau mencuci motor di sungai Talo Desa Kampai, yang jaraknya sekitar 2 KM dari Desa Serambi Gunung.
Waktu itu, Yulius sudah memperingatkan supaya Eddy dan kawan-kawan tidak usah mandi di sungai mengingat sudah beberapa orang warga yang hanyut dan kemudian tenggelam di tempat itu. Saat mereka pamitan, saya sudah peringatkan supaya tidak mandi. Tetapi namanya anak muda, mereka masih juga masih mandi, terang Yulius saat ditemui BE di Puskesmas Masmambang.(be-on/BE)

No comments: