Tuesday, March 18, 2008

Mensos Datang, Bengkulu Banjir

Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah datang ke Bengkulu. Pejabat negara itu melakukan kunjungan ke Lebong, Kota Bengkulu dan Seluma. Ironisnya, kedatangan sang menteri itu selain disambut gempa berkekuatan 5,2 SR, dia disambut banjir.
Rumah warga dan sawah serta kebun di Kecamatan Talang Empat dan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) serta Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu terendam.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja akibat banjir itu ratusan KK terpaksa mengungsi.
Selain itu, pemilik sawah terancam gagal panen. Sejauh ini belum diketahui kerugian yang dialami para petani.
Sementara itu, berdasarkan pantauan BE tadi malam, air sudah naik ke jalan di kawasan Tanjung Jaya serta Rawa Makmur. Walau demikian pengendara kendaraan bermotor masih lewat. Hanya saja mereka harus berhati-hati.
Sungai Serut dan Got
Banjir itu sendiri disebabkan meluapnya Sungai Bengkulu atau Sungai Serut akibat hujan deras mengguyur Bengkulu beberapa hari ini. Banjir akibat meluapnya Sungai Serut itu terjadi di Kecamatan Talang Empat dan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Utara (BU) serta Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Sedangkan banjir di Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu disebabkan aliran air tak berjalan. Sehingga got atau siring meluap dan menggenangi rumah warga.
Untuk Kecamatan Sungai Serut, kawasan yang paling parah mengalami banjir adalah Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Sukamerindu dan Surabaya. Ketinggian air hingga tadi malam di 4 kelurahan itu mencapai 1 M lebih. Bahkan diperkirakan jika hujan masih terjadi, ketinggian air akan terus meningkat.
Salah satu rumah warga yang terendam banjir adalah rumah Kakansatpol PP Kota Ramadhan Indosman SH. Air di rumah itu sudah mencapai 1 M lebih.
Menurut keterangan warga sekitar, banjir sendiri terjadi sejak kemarin dinihari. Awalnya setinggi lutut, tapi kini malah sudah sedada orang dewasa, ungkap salah seorang warga Tanjung Agung ketika ditemui BE tadi malam.
Warga sendiri mengatakan banjir ini disebabkan hujan yang terus terjadi di hulu Sungai Serut. Ini akibat hujan di gunung (hulu sungai, red), kita yang berada di alirannya kena imbasnya, katanya.
Terkait kejadian ini, menurut Ketua RT 3 Tanjung Jaya, Ispran, warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi--tepatnya di jalan lintas Bengkulu-Curup. Bahkan mereka sudah mendirikan tenda.
''Kita mulai pasang tenda. Air tidak juga surut, terpaksa tidur di tenda,'' ujar Ispran.
Sementara itu, Lurah Tanjung Jaya Junaidi K ketika ditemui BE, berdasarkan pendataan yang mereka lakukan, warga Tanjung Jaya yang terpaksa menginap di tenda berjumlah sekitar 50 KK.
Tenda yang dipasang milik warga sendiri. Belum ada bantuan dari pihak Pemkot ataupun Satlak.
''Kalau hujan terus datang, kondisinya makin parah. Tentunya masyarakat sini perlu bantuan tenda. Untuk ini kami mina Pemkot cepat tanggap. Segera turun memberikan bantuan,'' ujar Lurah.
Sementara Camat Sungai Serut Ibrahim Lukani secara terpisah menuturkan banjir telah menggenangi sekitar 265 unit rumah warganya serta sekitar 65 hektar sawah. ''Kerugian akibat banjir ini belum bisa ditaksir, akunya.
Barang Rusak
Banjir yang datang dadakan itu dikeluhkan para korban. Soalnya barang-barang mereka banyak yang rusak.
''Kompor gas dan barang-barang lain serta beras untuk jualan di warung terendam, keluh Niming warga RT 9 Tanjung Agung.
Hal sama juga disampaikan Asmara Dewi, warga RT 2 Tanjung Agung.''Karena banjir ini barang-barang terpaksa diungsikan. Ini kursi dan pakaian sudah dibawa ke jalan,'' katanya.
Tak Sekolah
Sementara Oky (13) pelajar kelas 8 C MTsN 1 Kota mengaku dirinya tak. ABG yang tinggal di RT 9 Tanjung Agung itu mengaku pakaian sekolahnya basah akibat terendam banjir.
Diceritakan, barang-barang yang lain telah diungsikan keluarganya ke lantai II. Kebetulan rumah Oky dua tingkat.
Menurut Oky, banjir itu datangnya tidak diduga. Air naik sekitar pukul 02.00 WIB dan mulai merendam rumah warga sekitar pukul 04.00 WIB, ujarnya.
Sedang Tidur
Di sisi lain, menurut Fatimah (45) warga RT 6 Sukamerindu, Kota Bengkulu saat air merendam rumahnya mereka sekeluarga sedang tidur.
Di Muara Bangkahulu
Selain di Kecamatan Sungai Serut, banjir akibat meluapnya Sungai Serut juga menyebabkan puluhan rumah di Rawa Makmur dan Bentiring terendam. Selain itu juga puluhan sawah yang siap panen terendam.
Ratu Agung
30 rumah warga di RT 7, 3, 16 dan 17 Jl Gunung Bungkuk, Tanah Patah Kota Bengkulu juga ikut terendam. Banjir ini disebabkan meluapnya siring yang berada di kawasan itu.
Selain rumah, kolam milik warga jebol serta sawah dan kebun terendam. Tak hanya itu, jalan yang menghubungkan Jl Gunung Bungkuk -Kebun Tebeng dan Jl Gunung Bungkuk - Pesantren Pancasila putus. Namun hingga tadi malam, genangan air mulai berangsur-angsur surut.
Warga di RT 7, Farida (37) mengungkapkan banjir itu disebabkan siring tersumbat sampah. Sehingga begitu hujan, aliran air tak lancar.
Bantu Korban
Terkait kejadian ini, Walikota Bengkulu H Ahmad Kanedi SH MH mengungkapkan untuk membantu korban banjir, Pemkot telah ready stock 2 ton beras serta mie instan. Bantuan ini akan segera disalurkan bila memang sudah memenuhi standar bencana.
Sawah Siap Panen
Sementara Kadis Pertanian Kota Ir Fachriza MM mengungkapkan sawah di Kota yang terendam lebih dari 100 hektar. Sawah itu berada di Bentiring, Surabaya, Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Kandang Limun, Danau Dendam dan lainnya.
''Kalau hanya terendam 3 atau 4 hari masih bisa selamat. Kalau lebih dari itu kasihan petani kita. Soalnya padi saat ini sudah berbuah, katanya.
Talang Empat dan Karang Tinggi
Luapan Sungai Serut membuat dua kecamatan di Bengkulu Utara, Karang Tinggi dan Talang Empat banjir. Rumah warga yang terendam di Taba Terunjam sebanyak 20 rumah dan di desa Talang Empat sebanyak 50 rumah. Sementara kawasan persawahan yang terendam melanda 3 desa yakni Taba Mutung, Kancing dan Karang tinggi.
Warga Taba Terunjam, Sutarman mengungkapkan air mulai menggenangi rumah mereka sejak kemarin dinihari sekitar pukul 03.00 WIB. Luapan sungai itu membuat warga kaget. Apalagi ketinggian air mencapai ketinggian 1,5 meter.
Sekarang ini kami sudah mengamankan semua perabotan ke tempat lebih tinggi. Kami sekarang masak di pinggir jalan, aku Sutarman.
Sementara itu, Camat Karang Tinggi Agus Salim Hasan SSos saat ditemui BE dari lima desa yang terendam banjir dua desa yang paling parah. Yakni desa Taba Terunjam dan Desa Talang Empat.
Selain rumah, menurutnya ratusan hektar sawah dan kebun juga terendam. Hanya saja tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Menurutnya para korban, selain membutuhkan tenda dan sembako juga membutuhkan air bersih. Sumur tak bisa dipakai. Airnya keruh, katanya.
Menurutnya, jika hujan tak berhenti, rumah dan sawah yang terendam banjir akan bertambah. Sejauh ini, dia sudah mengingatkan warga untuk waspada terhadap banjir susulan.
Sejauh ini, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Bupati Bengkulu Utara. Dia sendiri berharap Pemkab BU segera mengirimkan bantuan.
Dapur Umum
Sikap cepat tanggap dalam menyantuni korban banjir dilakukan Pemprov. Kemarin Dinkesos Provinsi memberikan bantuan berupa beras 1 ton, mie instan 25 dus, sarden 15 dus, saos 4 dus dan kecap 6 hingga sarden dan mie instan dus untuk korban banjir di Kecamatan Sungai Serut. Bantuan yang diserahkan Kasubdin Bansos Darmawansyah SE diberikan langsung kepada pihak Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu.
Ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov terhadap bencana yang terjadi. Sehingga ketika kita melihat kondisinya memang sangat memerlukan bantuan, maka segera kita salurkan kebutuhan makanan. Karena disaat seperti ini mereka sangat membutuhkan bahan makanan, ujarnya.
Dikatakan Darmawansyah pihaknya akan berkoordinasikan dengan Pemkot, kalau memang kondisinya semakin parah. Dinkesos Provinsi akan menyiapkan dapur umum. Sehingga masyarakat tetap mengkonsumsi makanan. Sebab air sungai Bengkulu tampaknya terus meluap. Ini terlihat siang hari tidak hujan saja debit air sungai terus meningkat. Bahkan tinggi air sudah melebihi 1 meter. Kita tinggal menunggu sinyal dari Pemkot. Sehingga bisa disiapkan dapur umum, katanya.
Curah Hujan Lebat
BMG Bengkulu memperkirakan dalam sepekan kedepan curah hujan bakal lebat. Meskipun begitu kisarannya masih dalam kondisi normal. Dimana standar normal curah hujan berkisar 250-350 mm perbulannya. Sedangkan Bengkulu curahnya masih dibawah 150 mm perbulannya.
Dikatakan Kepala BMG Provinsi Bengkulu Fahmiza SE melalui staf teknisi Sudianto mengatakan curah hujan dari Januari hingga Maret memang intesitasnya mulai meningkat. Karena memasuki masa musim penghujan.
Curah hujan memang lebat dalam sepekan ini. Kondisi cuaca saat ini angin berhembus dari barat laut ke timur dengan kecepatan 8-18. Curah hujan saat ini juga masih di bawah standar normal, sehingga pada puncak musim hujan curah hujan juga diperkirakan masih dalam kisaran normal, katanya.
Menurut dia, jika kondisi lingkungannya seimbang, pada puncak musim hujan belum terjadi banjir. Penyebab banjir tidak hanya curah hujan, tapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhi. Bisa saja banjir yang terjadi akibat daerahnya yang rentan. Ataupun air meluap karena banjir kiriman, terangnya. (be-on/BE)

Kawasan Terendam Banjir


A.Bengkulu Utara
1.Kecamatan Karang Tinggi
-Taba Terunjam
-Taba Mutung
-Kancing
-Karang Tinggi

2. Kecamatan Talang Empat
-Desa Talang Empat

B. Kota Bengkulu
1.Ratu Agung
-Lempuing
-Kuala Lempuing
-Kebun Tebeng

2. Sungai Serut
-Surabaya
-Sukamerindu
-Tanjung Agung
-Tanjung Jaya

3. Muara Bangkahulu
-Rawa Makmur
-Bentiring

No comments: