Tuesday, March 18, 2008

Izin Operasi Adam Air Dicabut

Terhitung hari ini, maskapai penerbangan Adam Air dilarang beroperasi oleh Dephub. Walaupun Adam Air sendiri telah menghentikan penerbangan secara nasional 18 Maret lalu, khususnya untuk Provinsi Bengkulu. Namun penghentian penerbangan itu menuai protes dari penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket.
Seperti sehari sebelumnya, kemarin para penumpang yang telah membeli tiket kembali mendatangi kantor Adam Air Cabang Bengkulu di Jl S Parman Kota Bengkulu. Rata-rata dari pelanggan yang datang menginginkan agar tiket yang dibeli bisa dialihkan ke maskapai lainnya. Pasalnya bisa diganti dengan uang, saat ini tiket sudah melonjak tajam. Sehingga tidak berimbang dengan ganti rugi uang tunai.
Seperti yang dialami isteri Kepala Bawasprov, Ny Wahidin Idris. Dia bersama 26 ibu-ibu di Bawasprov telah memesan tiket Adam Air tujuan Bengkulu-Bali PP untuk keberangkatan tanggal 19 Maret. Namun tanpa pemberitahuan, pesawat Adam Air tidak beroperasi lagi terhitung 18 Maret.
Kita tidak tahu bagaimana ini kelanjutannya.. Kalau diganti uang nilainya dengan harga tiket saat ini yang sudah melonjak. Sudah tidak mencukupi. Biaya tiket untuk ke Denpasar kita sudah keluarkan Rp 1,15 juta tiap orangnya, katanya kesal.
Keputusan yang ada saat ini pihaknya bakal batal berangkat, padahal rencana ini sudah dijadwalkan sejak lama. Tapi akibat ini semuanya bisa buyar. Seharusnya ada kebijakan yang diambil dari pihak Adam Air. Tidak bisa langsung diputuskan begitu saja. Soalnya tidak ada pemberitahuan baik dari agen maupun Adam Air sendiri. Semuanya begitu mendadak.
Maskapai lainnya sudah penuh semuanya, belum lagi tiket sudah mahal. Jadi harus ada ketegasan dari pihak Adam Air seharusnya, katanya lesu.
Sementara itu Ratna yang telah memesan tiket dari tanggal 1 Maret lalu, terpaksa menerima ganti rugi pembelian tiket ke Jakarta. Padahal dia akan berangkat pada tanggal 22 Maret untuk liburan. Serta menginginkan untuk dapat dialihkan ke maskapai lainnya. Tapi solusi yang diberikan hanya ganti rugi tiket. Soalnya penerbangan lainnya sudah penuh. Mau bagaimana lagi daripada tidak ada ganti rugi sama sekali. Lebih baik diterima saja ganti ruginya, sesalnya.
Sementara itu pihak Polsek Gading Cempaka juga masih berjaga di kantor Adam Air. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu Manajer Adam Air Lukman Hakim SE mengatakan pihak Polsek memang diminta untuk membantu penjagaan di kantor Adam Air. Karena dikhawatirkan adanya provokasi massa yang terjadi. Pasalnya banyak telepon yang masuk yang menyatakan akan datang dengan membawa rombongan.
Tambah Maskapai
Persoalan internal maskapai Adam Air tak hanya akan mengakibatkan karyawan dan pesawat tidak lagi melintasi Bengkulu. Tapi juga akan berdampak bagi perekonomian Bengkulu. Pasalnya dengan berkurangnya jumlah armada pesawat yang ada, maka harga tiket sudah melonjak tajam hingga 300 persen.
Informasi yang saya dengar akibat posisi Adam Air yang berhenti beroperasi, harga tiket mulai membumbung tinggi. Bahkan sudah mencapai 300 persen. Bayangkan bagaimana dahsyatnya imbasnya kepada kita. Memang kekisruhan di manajemen Adam Air merupakan persoalan personal swasta. Tapi besar juga pengaruhnya bagi kemajuan Bengkulu. Kalau saja nantinya Adam Air benar-benar tidak akan beroperasi lagi, serta tidak ada pergantiannya, bisa dipastikan banyak kerugian yang akan dialami Bengkulu. Mulai dari harga tiket yang melonjak dan efeknya hingga perkonomian Bengkulu, tandas Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin ST.
Meskipun begitu dirinya tidak akan tinggal diam dalam persoalan ini, tapi bukan dalam artian mencampuri persoalan internal Adam Air. Tapi berupaya mencari solusi seandainya Adam Air memang tidak bisa lagi untuk terbang di Bengkulu. Sehingga bisa dicarikan maskapai lainnya untuk masuk ke Bengkulu. Sehingga jumlah armada pesawat udara yang ada tidak menjadi berkurang.
Saya juga sudah mengintruksikan untuk mencari alternatif-alternatif lain. Kita juga sudah bertanya-tanya penerbangan apa yang bisa diupayakan. Agar posisi Adam Air bisa digantikan di Bengkulu seandainya jika tidak bisa lagi diharapkan, ujarnya.
Berbagai kemungkinan kata Agusrin terus dijajaki, sebagai upaya penambahan armada pesawat. Diantaranya penjajakan ke Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Air Asia. Bahkan Merpati juga dicoba dikontak kembali, tidak ketinggalan Garuda juga diajukan proposal penawaran. Kita berupaya kerasa mengajak maskapai lain masuk dan menambah armadanya. Karena loading penumpang saat ini sudah sangat tinggi. Sehingga akan berpengaruh besar terhadap transportasi masyarakat Bengkulu, tukasnya.
Diharapkannya, Adam Air masih bisa menerbangi langit Bengkulu. Bahkan untuk memperjelas persoalan, dirinya sudah berkoordinasi dengan manajemen Adam Air. Pihak Adam Air statusnya masih belum jelas akibat masih terjadi tarik ulur pemegang saham. Tapi sinyal penerbangan masih tetap ada. Semua tentunya berharap Adam Air tetap terbang ke Bengkulu. Bahkan bila perlu armada pesawat semakin bertambah. Sehingga akses keluar masuk juga semakin terbuka lebar, harapnya.
Harga Meroket
Sejak Adam Air menghentikan penerbangan ke Bengkulu, menyebabkan harga tiket naik. Bahkan ada yang mencapai Rp 1 juta.
Pimpinan Lions Air Puspitasari mengatakan pesawat Lion jurusan Bengkulu-Jakarta PP penuh hingga 25 Maret. Hal ini bukan karena Adam Air menghentikan penerbangan. Tapi memang karena ada cuti bersama dari tanggal 20 hingga 23 Maret.
Khusus Lion, harga tiket kelas bisnis Rp 874.000 dari harga standar 374 ribu. Kalau saat ini tiket yang terjual mencapai harga Rp 1 juta hal itu bisa saja terjadi. Ini karena kenaikan permintaan, ujarnya sembari mengatakan kondisi akan kembali normal setelah cuti bersama.
Cabut Izin Operasi
Rencana Adam Air menghentikan operasi pada 21 Maret mendatang ternyata berubah menjadi lebih cepat. Departemen Perhubungan (Dephub) memutuskan menyetop seluruh penerbangan Adam Air terhitung 19 Maret (hari ini) pukul 00.00 WIB.
’’Dengan dicabutnya operation specification (izin operasi), berarti seluruh pesawat (milik Adam Air) di-grounded. Tidak boleh diterbangkan lagi,’’ tutur Dirjen Perhubungan Udara Budi Mulyawan Suyitno kepada wartawan di gedung Dephub kemarin (18/3).
Surat keputusan Ditjen Perhubungan Udara itu dikirimkan kepada Dirut Adam Air, Adam Aditya Suherman. ’’Keputusan Dephub diambil setelah memperhatikan hasil audit tiga bulan terakhir,’’ katanya.
Dengan pencabutan itu, saat ini Adam Air hanya mengantongi aircraft operator certificate (AOC). Itu pun terancam dicabut jika dalam tiga bulan ke depan tidak ada perbaikan.
Menurut Budi, PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air) baru dapat mengoperasikan lagi pesawat udara miliknya setelah melakukan perbaikan dan melaporkan kepada Ditjen Perhubungan Udara. Surat keputusan mengenai Adam Air itu juga ditembuskan kepada Menhub, sejumlah direktorat Dephub, kepala bandara seluruh Indonesia, dan PT Angkasa Pura.
’’Tak ada tekanan dari pihak mana pun terkait dengan keputusan ini,’’ katanya.
Pada tahap pertama, terang Budi, pembekuan diberlakukan dengan melarang seluruh pesawat Adam Air beroperasi mulai Rabu (19/3/) pukul 00.00 WIB. Kedua, bila dalam tiga bulan perusahaan tidak membenahi segala kebobrokan manajemen, termasuk masalah di antara pemegang saham, Dephub akan mencabut surat izin sebagai operator penerbangan (AOC). ’’Dengan pencabutan AOC, perusahaan itu dianggap sudah tidak ada,’’ tegasnya.
Langkah ketiga juga akan dilakukan. Jika enam bulan setelah AOC dicabut tetap tidak ada perbaikan, akan ada pencabutan surat izin usaha perusahaan. Tapi, Budi mengaku hal itu baru dilakukan setelah ada peringatan pertama hingga ketiga.
Berdasar audit, Dephub menemukan delapan poin utama pada Adam Air. Pertama, company check pilot (CCP) tak menjalankan fungsi pembinaan, pelatihan, dan pengawasan kepada para calon instruktur dan instruktur sesuai standard operating procedure Boeing 737 classic dan series. Kedua, ditemukan bahwa pelaksanaan proviciency check dilakukan pilot yang tidak memiliki wewenang atau otorisasi CCP.
Temuan ketiga, pilot tidak melaksanakan prosedur darurat evakuasi sebagaimana tertera dalam standard operating procedure Boeing 737 series saat terjadi kecelakaan. Keempat, perawatan pesawat udara oleh departemen teknik tidak dilakukan sesuai dengan company maintenance manual maupun maintenance program.
Kelima, quality assurance department terbukti tak menjalankan fungsi dan tugas sebagaimana mestinya, atau sering diintervensi departemen lain yangg tidak terkait dengan masalah safety dan quality. Keenam, engineering section tak menjalankan fungsi dan tugas sebagaimana mestinya.
Itu terbukti dari penyelesaian kerusakan yang berulang-ulang, tidak dianalisis, dan tidak ada tindakan perbaikan secara tuntas.
Ketujuh, komponen dan part yang diperlukan sebagai pemenuhan terhadap kelaikan pesawat udara tak tersedia. Jadi, ditemukan banyak perpanjangan masa berlaku suatu masa perbaikan part.
Kedelapan, engineer yang menangani kerusakan kurang mampu memperbaiki kerusakan secara tuntas. Hal itu dibuktikan dengan landing gear fibration, engine parameter fluctuate, dan IRS problem.
Saat dikonfirmasi, Dirut Adam Air Adam Aditya Suherman mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas tiket maupun dana deposit yang disetorkan travel agency. Calon penumpang dapat melakukan refund (penarikan dana) tiket secara penuh tanpa biaya, melalui travel agency maupun seluruh kantor cabang Adam Air. ’’Travel agency bisa menarik dananya di kantor perwakilan Adam Air,’’ jelasnya. (be-on/BE)

No comments: