Thursday, March 27, 2008

Badai, Tiang dan Gardu Listrik Roboh

Badai yang terjadi kemarin siang sekitar pukul 10.30 WIB di Kota Bengkulu menyebabkan 3 tiang dan 1 gardu listrik serta pohon roboh.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja rumah warga ada yang rusak.
Berdasarkan pantauan dilapangan, gardu dan tiang listrik yang roboh berada di RT 9 Pekan Sabtu--dekat kawasan Terminal Air Sebakul. Di kawasan itu juga terdapat pohon yang tumbang serta rumah warga yang atapnya beterbangan.
Salah seorang warga RT 9 Pekan Sabtu Kota Bengkulu Riduan saat ditemui BE mengatakan pada saat angin kencang terjadi, dia dan keluarganya tengah berkumpul di rumah. Sewaktu angin kencang datang, mereka kaget soalnya 5 lembar seng di rumahnya beterbangan.
Belum lepas rasa kaget, mereka dikejutkan dengan percikan api yang berasal dari tiang listrik yang ada di sebelah kanan rumahnya. Percikan api akibat tiang listrik itu bergoyang dengan kencang.
Takut tiang listrik roboh, Riduan sekeluarga langsung berlari ke tempat yang aman di belakang rumah. Saat berada di belakang rumah, Riduan sempat melihat percikan api berulang kali dari tiang listrik dan tak berapa lama kemudian melihat satu tiang listrik yang berada di simpang masuk Terminal Air Sebakul roboh dan kabel listik putus sambil mengeluarkan api.
Untungnya, menurut Riduan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hal ini disebabkan tak ada aktifitas warga di sekitar kawasan itu, selain itu kendaraan yang biasanya lalu lalang di kawasan ini juga tak tampak.
Dikatakan Riduan, dia dan warga sekitar TKP, tak berani membereskan kabel dan tiang listrik yang melintang jalan. Selain takut tersengat listrik, mereka juga takut dituduh mencuri kabel.
Barulah setelah ada mobil PLN serta pihak Pemkot datang, mereka membantu petugas menyingkirkan tiang listrik, kabel serta pohon yang tumbang.
Stop Melaut
Sementara itu Kepala BMG Provinsi Bengkulu Fahmiza SE melalui staf teknisi Edi Warsudi mengatakan badai yang terjadi kemarin siang bersifat temporary. Kecepatan badai itu sekitar 30 knot.
Diungkapkannya, prakiraan secara umum, cuaca normal. Dimana hujan berawan dengan kecepatan angin 5- 20 knot.
Hanya saja dalam beberapa hari ini tinggi gelombang cukup membahayakan di sekitar Samudera Hindia dan Pulau Enggano, ketinggiannya berkisar 3-5 meter. Sehingga masyarakat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas melaut sampai kondisi normal. Kita sarankan untuk berhenti sejenak untuk melakukan aktifitas dilaut hingga tanggal 30 Maret. Soalnya gelombang laut cukup tinggi, katanya (be-on/BE)

No comments: